Latih Sekolah Desa Anoman Burno Membuat Aneka Olahan Susu Sebagai Imun Booster di Era Pandemi Covid-19

Keris Densus Prodi D3 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis penelitian dengan tema “BOS Anoman (Berbagai Olahan Susu) Produk Inovatif Sekolah Desa Anoman Burno Sebagai Imun Booster di era pandemi Covid-19” di Balai Desa Burno Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang pada Kamis (30/9/21). Kegiatan diselenggarakan secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Selain peserta dari sekolah desa Anoman Burno, kegiatan dihadiri oleh ibu camat Senduro Kabupaten Lumajang, perangkat desa Burno serta tokoh masyarakat desa Burno.

Peserta pelatihan BOS (Berbagai Olahan Susu) Produk Inovatif Sekolah Desa Anoman Burno Sebagai Imun Booster di era pandemi Covid-19

Kegiatan ini diisi dengan mempratekkan beberapa resep minuman berbahan dasar susu kambing khas Senduro dan susu sapi yang dikombinasikan dengan kurma dan rempah-rempah. Ada tiga resep yang diperkenalkan yaitu susu jahe, susu kurma dan tumeric latte. Ketiga resep ini diambil dari buku dan hasil penelitian terdahulu. Peserta Sekolah Desa Anoman Burno antusias dan menyimak dengan seksama setiap resep yang dipratekkan.

Susu jahe dibuat dari susu sapi yang dipasteurisasi ditambahkan dengan jahe yang sudah dipanggang, gula aren, serai dipercaya dapat menghangatkan tubuh, selain meningkatkan imunitas, mengurangi peradangan, jahe juga dapat menyehatkan sistem pencernaan. Susu kurma dibuat dari susu kambing khas Senduro yang sudah dipasteurisasi kemudian diblender bersama kurma, kapulaga dan cengkeh. Susu kurma yang harum dapat meningkatkan energi dan menjaga imunitas tubuh, selain itu susu ini dinilai sehat karena tanpa gula putih, manisnya didapat dari kurma dan rempah-rempah yang digunakan mampu mengurangi bau prengus dari susu kambing, menambah semangat mengonsumsi olahan susu.

Menu yang ketiga tidak kalah unik, dinamai tumeric latte agar yang mendengarnya penasaran sehingga tertarik membelinya. Tumeric latte dibuat dari susu sapi yang dipasteurisasi kemudian ditambahkan kunyit dan kayu manis bubuk, lada hitam, sedikit garam himalaya, dan madu. Aroma kayu manis mampu membuat konsumen merasa tenang, penambahan lada hitam akan memperkuat fungsi kunyit yang ditambahkan di dalam susu. Kombinasi apik dari bahan-bahan ini mampu meredakan peradangan, memperbaiki mood, menurunkan gula darah, meredakan masalah pencernaan dan tentunya meningkatkan imunitas. Hal yang sangat penting di era pandemi covid-19 ini.

Bapak Sutondo selaku kepala desa Burno sangat mengapresiasi upaya pendampingan yang dilakukan keris Densus dan berharap pendampingan yang diberikan dapat membawa perubahan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa Burno. “Burno kaya akan sumber daya alam hasil pertanian dan peternakan, harapannya ilmu yang diberikan sebagai pendampingan oleh Unej dapat membantu masyarakat desa Burno, selain dimanfaatkan untuk diri sendiri juga bisa dijual kepada masyarakat luas. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan dan desa Burno bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas”, terang beliau.

Melihat BOS yang dihasilkan memiliki potensi ekonomis yang tinggi, Ibu Camat Senduro, Dwi Respinta pun juga siap memberikan dukungan penuh terkait dengan pengembangan dan pemasaran BOS hasil pendampingan keris Densus di sekolah desa Burno. “Saya siap membantu dan mengembangkan, nanti saya akan membantu mempromosikan di media-media, seperti facebook, atau bisa membuat brosur untuk disebarkan”. Beberapa komentar dan juga masukan yang diberikan oleh ibu camat dan masyarakat mengenai minuman immune booster yang di buat oleh anggota keris Densus “rasanya enak, tidak amis, gurih, ada kayu manisnya, terus sehat dan bisa dikonsumsi semua umur”.

Demonstrasi pembuatan BOS (Berbagai Olahan Susu) Produk Inovatif Sekolah Desa Anoman Burno Sebagai Imun Booster di era pandemi Covid-19

Dalam kegiatan ini terdapat salah satu peserta Sekolah Desa yang segera melaunching cafenya yang bernama cafe Semar. Pemilik cafe yang akrab disapa Pak Emput juga berkesempatan mensharing hasil percobaannya tentang es krim yang terbuat dari susu kambing. Kedepannya semua resep yang sudah dipraktekkan ini akan dijadikan sebagai menu inovasi di cafe Semar. Cafe Semar adalah ejawantah dari ilmu-ilmu yang sudah dipelajari di Sekolah Desa Anoman Burno Binaan Keris Densus, sejak setahun belakangan.

Setelah bisa menghasilkan produk inovasi, masih diperlukan pengemasan yang eye catching dan strategi pemasaran yang memanfaatkan digital, agar banyak konsumen yang mengetahui dan tertarik mencoba. Hal ini akan segera diagendakan lebih lanjut, pungkas Suhari, ketua Keris Densus. (Ang/EUUT).