Sepak terjang kelompok riset (Keris) Agroners Prodi D3 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang dalam melakukan pendampingan penerapan standar dokumentasi keperawatan berbasis SDKI, SLKI dan SIKI (3S) di rumah sakit kembali berlanjut. Setelah sukses melakukan pendampingan di RSUD Pasirian Kabupaten Lumajang dan RS. Djatiroto Kabupaten Lumajang, kini keris Agroners berkolaborasi dengan RS. Wijaya Kusuma Kabupaten Lumajang (RSWK). Kegiatan pendampingan diselenggarakan di ruang pertemuan RSWK dan dihadiri oleh wakil direktur, jajaran manajemen dan kepala ruang perawatan RS. Wijaya Kusuma Kabupaten Lumajang pada Selasa (12/10/2021) (https://www.youtube.com/watch?v=2fDUh_RVJRI).
Disampaikan pada saat memberikan sambutan pembuka, dr. Ika Sari Rahmatina, M.Kes menyambut baik dan mendukung upaya pendampingan yang dilakukan oleh keris Agroners. “Saat ini manajemen rumah sakit terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan menghadapi akreditasi rumah sakit tahun depan. Kerja sama dengan keris Agroners selaku perwakilan dari Prodi D3 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang semoga menjadi awal perubahan bagi pelayanan kesehatan, terutama dalam upaya meningkatan kualitas layanan keperawatan. Kami sangat menyambut baik pendampingan dari kelompok riset ini selama 1 bulan ke depan, semoga dapat meningkatkan mutu layanan kesehatan di RSWK”, ujar dokter yang juga menjabat sebagai wakil direktur RSWK tersebut.
Pernyataan dr. Ika Sari Rahmatina, M.Kes dikuatkan dengan pernyataan Ns. Arista Maisyaroh, M.Kep yang menyatakan bahwa dokumentasi keperawatan merupakan unsur penting bagi perawat dalam meningkatkan pelayanan keperawatan sekaligus sebagai alat pertanggungjawaban dan tanggung gugat atas asuhan keperawatan yang dilakukan sehingga perlu terus ditingkatkan kualitasnya. “Sebagaimana telah diketahui, dokumentasi keperawatan menjadi unsur vital bagi perawat, selain sebagai media komunikasi dengan sesama perawat dan tim kesehatan lainnya, dokumentasi keperawatan berfungsi juga sebagai alat pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan asuhan keperawatan yang dilakukan, sehingga harus dijaga dan terus ditingkatkan kualitasnya. Atas dasar itulah, kami tim keris Agroners sangat bersemangat untuk berkolaborasi melakukan pendampingan ini untuk memberikan kontribusi dalam meningkatakan kualitas dokumentasi keperawatan”, jelas ketua keris Agroners tersebut.
Kegiatan pendampingan di RSWK diawali dengan pengisian kuesioner identifikasi kualitas dokumentasi keperawatan di masing-masing ruang perawatan dan kemudian dilanjutkan dengan FGD untuk menginventaris kebutuhan tentang rancangan dan program kegiatan pendampingan standar dokumentasi keperawatan berbasis 3S. Kegiatan pendampingan diakhiri dengan penyerahan paket buku 3S sebagai komitmen melaksanakan pendampingan standar dokumentasi 3S dari tim keris Agroners kepada perwakilan RSWK. “Kami ingin lebih mengenal dokumentasi keperawatan berbasis 3S ini sehingga menjadi acuan kami dalam pendokumentasian sesuai standar”, terang Ernawati, A.Md. Kep selaku peserta pendampingan.
Peserta pendampingan pun merasa puas meskipun kegiatan berlangsung hingga sore hari. “Kegiatan yang cukup padat, namun Alhamdulillah dapat banyak ilmu baru tentang dokumentasi keperawatan berbasis 3S. Sangat antusias untuk menunggu pertemuan berikutnya. Terima kasih keris Agroners sharing ilmunya”, tutur peserta pendampingan yang lain. (Dev/EUUT)