20 Mei 2022 Pukul 06.30 WIB
Alya Rizki Maulidyah , Istina Linda Sari , Hilda Khoirun Nisa’ , Alfin Nur Faizin , Aula Ulya Nafisah , Maidatul Jannah , Nur Alviani Wulandari , Akhmad Wildan Abdillah ,, Ishika Ayu Jhangiani , Fatimah Maulina Ba Syaiban.
Pasuruan – Jumat ( 20/5/22 )
D3 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember Kampus Kota Pasuruan menerima undangan Pemerintah Kota Pasuruan untuk menghadiri pelaksanaan Upacara Bendera dalam rangka Memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke – 144 yang diselenggarakan pada hari Jumat , 20 Mei 2022 pukul 06.30 WIB bertempat di lapangan depan BKD Kota Pasuruan dengan menggunakan dresscode seragam beralmamater.
Upacara dimulai tepat pukul 6.30 WIB yang diikuti oleh pasukan bersenjata Kodim 0819 Pasuruan, pasukan bersenjata Yonzipur 10 Pasuruan, pasukan bersenjata PUSLATSUS Marinir Grati, pasukan bersenjata Polres Pasuruan Kota, gabungan KORPRI, gabungan PGRI, mahasiswa Universitas Jember Kampus Kota Pasuruan, mahasiswa Universitas Merdeka, mahasiswa Uniwara, gabungan SLTA, gabungan SLTP dan gabungan Pramuka. Semua peserta berbaris dengan rapi sesuai tempat yang telah disediakan. Peserta perwakilan dari Universitas Jember Kampus Kota Pasuruan sejumlah 10 mahasiswa/i.
Upacara dipimpin oleh Bapak Saifullah Yusuf selaku Wali Kota Kota Pasuruan. Dalam amanatnya, beliau membacakan sambutan dari Menteri Komunikasi dan Informatika.
Inti dari isi sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika adalah Hari Kebangkitan Nasional ini hendaknya tidak hanya dimaknai sebagai seremonial saja. Namun , kami harus memaknai dari sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
Sisi historis Hari Kebangkitan Nasional , di masa itu terdapat ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa. Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.
Semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk kita kontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa saat ini. Yang mana krisis pandemi COVID-19 dan konflik Ukraina – Rusia yang menyebabkan kondisi ekonomi global serta geopolitik menjadi tidak stabil, kita patut memaknai kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa.
Di tengah momentum penanganan nasional COVID-19 yang makin membaik dan Presidensi G20 Indonesia, hendaknya dapat memaknai semangat pantang menyerah Dr. Sutomo untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional sebagai tonggak kebangkitan dari pandemi COVID-19 juga krisis multidimensi yang sedang melanda dunia.
Mari kita maknai Hari Kebangkitan Nasional ini sebagai tonggak kebangkitan dari Pandemi Covid-19. Dari Indonesia, Dunia Pulih Bersama. Ayo Bangkit Lebih Kuat.