Lumajang, 21 Agustus 2022 – Prodi D3 Keperawatan UNEJ Kampus Lumajang memiliki mahasiswa yang akan lulus pada tahun ini sejumlah 102 orang. Demi peningkatan kualitas skill calon lulusan, Prodi D3 Keperawatan UNEJ Kampus Lumajang bekerja sama dengan DPD PPNI Kabupaten Lumajang dan DPW PPNI Provinsi Jawa Timur untuk melaksanakan kegiatan Pelatihan BTCLS (Basic Trauma And Cardiac Life Support). Dengan demikian harapannya, lulusan Prodi D3 Keperawatan UNEJ Kampus Lumajang bisa bersaing baik secara akademik maupun skillnya di lapangan kerja dengan lulusan dari kampus lainnya. Kegiatan BTCLS ini dilaksanakan selama 4 hari dengan metode blended yang terbagi menjadi 2 hari secara online dan 2 hari secara offline.

Kegiatan pendidikan kesehatan dilaksanakan di Balai Desa Kebonagung dan dihadiri oleh kader posyandu sejumlah 21 orang yang beranggotakan 1 laki-laki dan 20 perempuan, perangkat desa, dan bidan wilayah. Metode pelaksanaan yang dilakukan pre dan post test untuk mengetahui pengetahuan kader posyandu. Hasil dari pre dan post test menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan kader posyandu tentang tumbuh kembang anak yang berfokus pada deteksi dini balita stunting serta cara pengukuran tumbuh kembang balita yang tepat dan makanan pendamping ASI serta pemberian makanan tambahan (PMT) yang akan diterapkan di 3 posyandu yaitu Posyandu Bintang Ceria, Posyandu Permata Bunda, dan Posyandu Kasih Ibu. Selain pemberian pendidikan kesehatan kepada kader posyandu Desa Kebonagung, Lumajang, D3 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang memberikan cinderamata berupa masker, handsinitizer, dan uang kepada setiap posyandu sebagai tali asih dan jalinan silaturahmi.

Dengan pemberian pendidikan kesehatan kepada kader posyandu Desa Kebonagung, diharapkan mampu berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting di Kabupaten Lumajang. “Kami berharap melalui pendidikan kesehatan yang diberikan oleh D3 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang, pengetahuan kader posyandu di Desa Kebonagung semakin luas dan penerapan pengukuran tumbuh kembang anak serta makanan pendamping ASI dan makanan pemberian tambahan semakin meningkat,”, tutur Yuyun, anggota Keris MaCh.